widget

Minggu, 24 Agustus 2014

Simplisia Kering

Pembuatan Simplisia


Bahan baku : sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya dihutan atau di tempat lain, atau tanaman yang disengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia, Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan produksi simplisia

  
 Sortasi basah : sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat bahan-bahan seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotor lainnya harus dibuang.
Pencucian : pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air dari sumur atau air PAM.

 
Perajangan : Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah pengeringan, pengepakan, dan penggilingan dengan ketebalan 3-5 mm. 

 Pengeringan : Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

 

Sortasi kering : Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia . Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda tanaman yang tidak diinginkan dan pengotor-pengotor lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.

          
Pengepakan dan penyimpanan : Pada penyimpanan simplisia perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mengakibatkan  kerusakan simplisia, yaitu cara pengepakan, pembungkusan, pewadahan persyaratan gudang simplisia, cara sortasi dan pemeriksaan mutu, serta cara pengawetannya penyebab kerusakan pada simplisia yang utama adalah air dan kelembababan.

Pemeriksaan mutu : Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau pembelian dari pengumpul atau pedagang simplisia, simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan memenuhi persyaatan umum untuk simplisia seperti yang disebutkan dalam buku Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia ataupun Materi Medika Indonesia Edisi terakhir (Anonim, 1985)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar